Minggu, 13 November 2016

Analisa Jurnal Pemanfaatan Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen L

Judul               : ANALISIS PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BANTUAN LOGISTIK

Penulis            : Faya mahdia, Fiftin Noviyanto

Jurnal              : Sarjana Teknik Informatika

Volume           : 1

Tahun             : 2013

Nomor            : 1

Halaman         : 162-171


PENDAHULUAN
Di zaman yang modern saat ini, semua permasalahan yang terjadi dapat di selesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Terlebih lagi untuk kemajuan di bidang teknologi internet saat ini. Internet telah memberi kemudahan bagi kita semua dalam berbagai hal, seperti melakukan hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di belahan dunia lain yang amat jauh, mengetahui suatu informasi dari suatu tempat yang ada di daerah tertentu, sampai saat sekarang ini melakukan perdagangan dengan menggunakan fasilitas internet bisa dilakukan yang lebih dikenal dengan sebutan E-commerce. 
Letak geografis Indonesia yang apit oleh tiga lempeng yaitu lempeng benua Eurasia, Indo Australia, dan lempeng samudera pasifik. Indonesia yang cendrung beriklim tropik dan memiliki jalur pengunungan yang aktif. Hal inilah yang membuat Indonesia sering sekali terjadi bencana alam baik itu gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, angin puting beliung, banjir dan lain-lain. Hal yang sering terjadi paska terjadi  bencana adalah tentang pendistribusian bantuan ke posko-posko tempat bencana alam terjadi. Pendistribusian bantuan yang tak merata, penumpukan bantuan di satu titik tertentu, banyak korban yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah adalah segelintir permasalahan yang terjadi paska bencana.
Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah suatu Pemanfaatan Google Maps Api Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile WEB. Hal ini berkaiatan dengan penggunaan fasilitas yang dimiliki google yaitu google maps, dalam membantu permasalahan yang timbul pasca terjadinya bencana alam yaitu menyalurkan bantuan logistik ke daerah – daerah yang tertimpa musibah. Sistem ini nantinya akan sangat membantu pengguna untuk mengurangi penumpukan bantuan logistic dan meningkatkan efektifitas pemberian bantuan yang tepat sasaran.

TUJUAN
Pembuatan sistem informasi manajemen bantuan logistik paska bencana alam yang berbasis mobile web ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melakukan pendistribusian bantuan ke wilayah yang terjadi bencana secara akurat dan efisien. Segala sesuatu yang dapat membuat ketidak teraturan dalam pendistribusian bantuan diharapakan bisa diminimalisir dengan adanya sistem aplikasi tersebut.
Penyebab kurang meratanya atau terhambatnya pengiriman bantuan korban bencana antara lain keterbatasan informasi mengenai lokasi korban, kesulitan dalam mencari akses ke tempat tujuan atau posko-posko bantuan, dan tidak adanya sistem pendataan kebutuhan untuk para korban sehingga mempersulit pihak petugas bencana untuk mengetahui kebutuhan para korban, dan lokasi posko-posko yang ada di wilayah yang terjadi bencana alam.
Maka dari itu dibuatlah sebuah aplikasi berbasis web mobile untuk membantu pihak penyalur bantuan atau badan nasional yang bergerak dibidang penanggulangan bencana. Sistem ini akan diakses melalui perangkat smartphone dan telah dilengkapi dengan GPS yang membuat aplikasi ini dapat memberikan informasi kepada pengguna tentang koordinat letak posko bantuan dan data tentang korban bencana di masing-masing posko tersebut. Koordinat lokasi posko bantuan akan didapat dari layanan Google Maps sehingga memudahkan petugas dalam menyambangi tiap-tiap posko bencana alam di tiap-tiap wilayah yang berbeda.

METODE PENELITIAN
      Dalam membuat suatu sistem yang akan digunakan dalam menyelasaikan permasalahan yang terjadi, dibutuhkan metode peneltian yang digunakan untuk membuat sebuah rancangan sistem perangkat lunak agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Metode penelitian yang digunakan meliputi : Pengumpulan data, Pengolahan data, perancangan sistem dan implementasi sistem.


1.      Pengumpulan Data
Dalam metode ini seorang perancang program akan melakukan pengamatan secara objektif terhadap kebutuhan para korban pada tiap-tiap bencana yang berbeda dan lokasi-lokasi yang biasanya akan dijadikan posko tiap kali bencana terjadi. Wawancara dan diskusi terhadap pihak petugas yang biasa menangani bantuan bencana alam untuk para korban diperlukan dalam pembuatan sistem informasi manajemen proyek ini. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hal – hal apa saja yang perlu dibuat dalam sistem tersebut dan kesulitan apa yang dialami oleh petugas tersebut tiap kali bencana alam terjadi. Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen bantuan paska bencana dapat terimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran. Hasil tersebut akan menjadi dasar untuk membuat suatu sistem yang akan direalisasikan.
2.      Tahap Analisa Kebutuhan
Tahap ini dilakukan analisa tentang permasalahan yang dihadapi oleh para petugas penanggulangan benca alam dengan melakukan konsultasi dalam hal kemudahan, ketepatan, dan kecepatan untuk hal pengawasan dan pengaksesan informasi dari kegiatan pendistribusian bantuan yang dikerjakan. Seorang pembuat sistem ini nantinya akan mengikuti hal – hal yang diperlukan oleh para pengguna dan tentunya mengacu kepada permasalahan yang terjadi paska bencana terjadi. Mengenai sistem apa yang akan dibuat dan kebutuhan apa saja yang akan dipenuhi oleh sistem informasi manajemen berbasis mobile website tersebut.
3.      Perancangan Sistem
Dalam melakukan pengolahan dan perancangan sistem ini, diperlukan peralatan berupa perangkat keras dan lunak guna membantu kegiatan pengembangan website ini untuk dihubungkan dengan perangkat smartphone. Pemilihan perangkat keras yang akan digunakan sebagai pemakaian untuk menguji serta melaksanakan tahap pelaksanaan dari sistem ini. Memberikan serangkaian gambaran mengenai proses yang akan terjadi saat aplikasi tersebut terealisasikan. Selain perangkat keras, perangkat lunak pun digunakan dalam pengembangan website ini. Seperti Aplikasi pengolah kata yang digunakan adalah Microsoft Office untuk kegiatan mencatat laporan dalam bentuk dokumen dan lembar kerja. Aplikasi pembangun sistem/bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP versi 4 dan 5, UML, Google Maps Service, GPS, CodeIgniter dan Javascript .
4.      Perancangan Interface
Perancangan Interface adalah tentang konsep tatap muka antara aplikasi dengan pihak yang terlibat dalam pengoprasian aplikasi tersebut baik user, petugas, dan admin. Konsep tatap muka disini adalah tentang bagaimana penataan daripada menu-menu yang terdapat pada halaman aplikasi untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan saat menggunakan fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut.
5.      Implementasi Sistem
Setelah semua sistem telah selesai dibuat, akan masuk ke dalam tahap akhir dimana sistem tersebut akan diimplementasikan secara nyata dengan melakukan simulasi terhadap studi kasus yang telah diberikan kepada owner sehingga akan segera diketahui manfaat dan kendala yang dihadapi oleh sistem tersebut. 

HASIL DAN PEMBAHASAN
            Pembuatan proyek Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik yang memanfaatkan google maps API dan berbasis mobile web ini sangat mempertimbangkan Sistem Manajemen Logistik dimana dalam pengimplikasiannya melakukan pendekatan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasisan, pelaksanaan, dan pengendalian. Pada proyek ini logistik yang dimaksud adalah barang yang didapat dari hasil bantuan/sumbangan berbagai pihak yang akan diberikan kepada korban bencana alam. Logistik pada proyek ini nantinya akan dibedakan menjadi dua yaitu sandang (seperti : pakaian, selimut, dan kasur) dan pangan (seperti: sembako, air bersih, dan obat-obatan).
            Dengan demikian proyek ini amat sangat perlu dalam menerapkan ilmu manajemen agar bantuan logistik dapat terorganisasi dengan baik, tersalurkan dengan tepat sasaran dan efisien. Kegiatan manajemen dalam penanganan barang bantuan logistik meliputi :
1.      Tahap Perencanaan / Pendataan barang-barang logistik bantuan yang dibutuhkan.
2.      Tahap Penerimaan barang bantuan.
3.      Proses Penyimpanan barang logistik.
4.      Tahap Perencanaan distribusibarang kepada korban bencana.
5.      Pengangkutan ke posko bencana.
6.      Penerimaan di tujuan.
Dalam perancangan aplikasi yang berbasis mobile web tersebut tentunya akan
Mengikuti teori – teori tentang motode perencangan sistem informasi, yaitu Metode SDLC (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES) atau siklus hidup pengembangan sistem informasi yang secara konseptual berisi :
1.      Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.       Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3.      Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4.      Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.      Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.      Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan. 
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Dengan mengikuti metode demikian diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan yang ada dan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dimasa depan. Dengan mengikuti metode ini suatu sistem dapat dikembangkan lagi sehingga aplikasi tersebut akan menjadi lebih fleksibel.
1.      Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah metode dengan pendekatan terstruktur dengan menggunakan Data Diagram Flow (DFD) dan alat bantu perancangan databse menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
·         Data Diagram Flow (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD sangat mirip dengan Flowchart.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.
·         Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :
1.      Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang
2.      Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
3.      Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
                                                                                  
2.      Pemograman (Coding)
Sistem ini menggunakan bahasa pemograman PHP yang digunakan untuk membuat tampilan web mobile menjadi lebih indah dan mudah untuk dipahami para pengguna.  
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". PHP versi terbaru adalah versi ke-5. Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat. Dalam menjalankan PHP agar bisa ditampilkan kedalam browser client diperlukan sebuah web server, digunakanlah Apache untuk menerjemahkan bahasa PHP kedalam bahasa HTML
Fitur – fitur yang telah dibuat didalam web mobile dapat memudahkan bagi pengguna dalam memperoleh informasi seputar lokasi posko benca alam, pendistribusian bantuan, dan rute yang akan menuntun pengguna ke lokasi tujuan.
Dokumen penting yang bersangkutan dengan proyek kini dapat di simpan di dalam database website yang tentunya akan memudahkan dalam mencari dokumen tersebut sewaktu diperlukan oleh berbagai pihak yang terlibat di dalam pendistribusian dan pengolahan barang logistik khususnya oleh admin dan petugas penanggulangan bencana. 
Maka jika terdapat permasalahan yang dikira sulit akan akan dapat segera memperoleh ajalan keluarnya sehingga permasalahan dapat segera diatasi. Hal ini juga dapat mempercepat pengambilan keputusan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Alam dalam menghadapi setiap permasalahan yang datang secara silih berganti.

KESIMPULAN
1.      Tersedianya sebuah sistem web mobile untuk menangani permasalahan dalam pendistribusian barang bantuan.
2.       Tersedianya sebuah sistem informasi manajemen bantuan logistik pasca bencana alam berbasis mobile web yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi yang akan memberikan bantuan mengenai jarak, rute jalan, penunjuk arah jalan dan daftar kebutuhan logistic.
3.      Keterorganisasian dalam pengelolaan logistic mencakup manajemen data logistic yang masuk, logistik yang tersedia dan data penggunaan logistik. 

             DAFTAR PUSTAKA
Faya mahdia, Fiftin Noviyanto, 2013, Pemanfaatan Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik,Vol 1 Nomor 1, Yogyakarta :  Universitas Ahmad Dahlan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar