Penulis : Faya mahdia, Fiftin Noviyanto
Jurnal : Sarjana Teknik Informatika
Volume : 1
Tahun : 2013
Nomor : 1
Halaman : 162-171
PENDAHULUAN
Di
zaman yang modern saat ini, semua permasalahan yang terjadi dapat di selesaikan
melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi. Terlebih lagi untuk kemajuan di
bidang teknologi internet saat ini. Internet telah memberi kemudahan bagi kita
semua dalam berbagai hal, seperti melakukan hubungan sosial dengan orang-orang
yang ada di belahan dunia lain yang amat jauh, mengetahui suatu informasi dari
suatu tempat yang ada di daerah tertentu, sampai saat sekarang ini melakukan
perdagangan dengan menggunakan fasilitas internet bisa dilakukan yang lebih
dikenal dengan sebutan E-commerce.
Letak
geografis Indonesia yang apit oleh tiga lempeng yaitu lempeng benua Eurasia,
Indo Australia, dan lempeng samudera pasifik. Indonesia yang cendrung beriklim
tropik dan memiliki jalur pengunungan yang aktif. Hal inilah yang membuat
Indonesia sering sekali terjadi bencana alam baik itu gempa bumi, gunung
meletus, tanah longsor, angin puting beliung, banjir dan lain-lain. Hal yang
sering terjadi paska terjadi bencana
adalah tentang pendistribusian bantuan ke posko-posko tempat bencana alam
terjadi. Pendistribusian bantuan yang tak merata, penumpukan bantuan di satu
titik tertentu, banyak korban yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah
adalah segelintir permasalahan yang terjadi paska bencana.
Berdasarkan
hal tersebut maka dibuatlah suatu Pemanfaatan Google Maps Api Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen
Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile WEB. Hal ini berkaiatan dengan penggunaan fasilitas yang
dimiliki google yaitu google maps, dalam membantu permasalahan
yang timbul pasca terjadinya bencana alam yaitu menyalurkan bantuan logistik ke
daerah – daerah yang tertimpa musibah. Sistem ini nantinya akan sangat membantu
pengguna untuk mengurangi penumpukan bantuan logistic dan meningkatkan
efektifitas pemberian bantuan yang tepat sasaran.
TUJUAN
Pembuatan
sistem informasi manajemen bantuan logistik paska bencana alam yang berbasis
mobile web ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melakukan
pendistribusian bantuan ke wilayah yang terjadi bencana secara akurat dan
efisien. Segala sesuatu yang dapat membuat ketidak teraturan dalam
pendistribusian bantuan diharapakan bisa diminimalisir dengan adanya sistem
aplikasi tersebut.
Penyebab
kurang meratanya atau terhambatnya pengiriman bantuan korban bencana antara
lain keterbatasan informasi mengenai lokasi korban, kesulitan dalam mencari
akses ke tempat tujuan atau posko-posko bantuan, dan tidak adanya sistem
pendataan kebutuhan untuk para korban sehingga mempersulit pihak petugas
bencana untuk mengetahui kebutuhan para korban, dan lokasi posko-posko yang ada
di wilayah yang terjadi bencana alam.
Maka
dari itu dibuatlah sebuah aplikasi berbasis web
mobile untuk membantu pihak penyalur bantuan atau badan nasional yang
bergerak dibidang penanggulangan bencana. Sistem ini akan diakses melalui
perangkat smartphone dan telah
dilengkapi dengan GPS yang membuat
aplikasi ini dapat memberikan informasi kepada pengguna tentang koordinat letak
posko bantuan dan data tentang korban bencana di masing-masing posko tersebut.
Koordinat lokasi posko bantuan akan didapat dari layanan Google Maps sehingga memudahkan petugas dalam menyambangi tiap-tiap
posko bencana alam di tiap-tiap wilayah yang berbeda.
METODE
PENELITIAN
Dalam
membuat suatu sistem yang akan digunakan dalam menyelasaikan permasalahan yang
terjadi, dibutuhkan metode peneltian yang digunakan untuk membuat sebuah
rancangan sistem perangkat lunak agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Metode penelitian yang digunakan meliputi : Pengumpulan data, Pengolahan data, perancangan
sistem dan implementasi sistem.
1. Pengumpulan Data
Dalam
metode ini seorang perancang program akan melakukan pengamatan secara objektif
terhadap kebutuhan para korban pada tiap-tiap bencana yang berbeda dan
lokasi-lokasi yang biasanya akan dijadikan posko tiap kali bencana terjadi. Wawancara
dan diskusi terhadap pihak petugas yang biasa menangani bantuan bencana alam
untuk para korban diperlukan dalam pembuatan sistem informasi manajemen proyek
ini. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hal – hal apa saja
yang perlu dibuat dalam sistem tersebut dan kesulitan apa yang dialami oleh petugas
tersebut tiap kali bencana alam terjadi. Dengan demikian Sistem Informasi
Manajemen bantuan paska bencana dapat terimplementasikan sesuai dengan
kebutuhan dan tepat sasaran. Hasil tersebut akan menjadi dasar untuk membuat
suatu sistem yang akan direalisasikan.
2. Tahap Analisa Kebutuhan
Tahap
ini dilakukan analisa tentang permasalahan yang dihadapi oleh para petugas
penanggulangan benca alam dengan melakukan konsultasi dalam hal kemudahan,
ketepatan, dan kecepatan untuk hal pengawasan dan pengaksesan informasi dari
kegiatan pendistribusian bantuan yang dikerjakan. Seorang pembuat sistem ini
nantinya akan mengikuti hal – hal yang diperlukan oleh para pengguna dan
tentunya mengacu kepada permasalahan yang terjadi paska bencana terjadi. Mengenai
sistem apa yang akan dibuat dan kebutuhan apa saja yang akan dipenuhi oleh
sistem informasi manajemen berbasis mobile
website tersebut.
3.
Perancangan
Sistem
Dalam
melakukan pengolahan dan perancangan sistem ini, diperlukan peralatan berupa
perangkat keras dan lunak guna membantu kegiatan pengembangan website ini untuk
dihubungkan dengan perangkat smartphone.
Pemilihan perangkat keras yang akan digunakan sebagai pemakaian untuk menguji
serta melaksanakan tahap pelaksanaan dari sistem ini. Memberikan serangkaian
gambaran mengenai proses yang akan terjadi saat aplikasi tersebut
terealisasikan. Selain perangkat keras, perangkat lunak pun digunakan dalam
pengembangan website ini. Seperti Aplikasi pengolah kata yang digunakan adalah
Microsoft Office untuk kegiatan mencatat laporan dalam bentuk dokumen dan
lembar kerja. Aplikasi pembangun sistem/bahasa pemograman yang digunakan adalah
PHP versi 4 dan 5, UML, Google Maps Service, GPS, CodeIgniter dan Javascript .
4.
Perancangan
Interface
Perancangan
Interface adalah tentang konsep tatap muka antara aplikasi dengan pihak yang
terlibat dalam pengoprasian aplikasi tersebut baik user, petugas, dan admin. Konsep tatap muka disini adalah tentang
bagaimana penataan daripada menu-menu yang terdapat pada halaman aplikasi untuk
memberikan kenyamanan dan kemudahan saat menggunakan fitur-fitur yang ada pada
aplikasi tersebut.
5.
Implementasi
Sistem
Setelah
semua sistem telah selesai dibuat, akan masuk ke dalam tahap akhir dimana sistem
tersebut akan diimplementasikan secara nyata dengan melakukan simulasi terhadap
studi kasus yang telah diberikan kepada owner sehingga akan segera diketahui
manfaat dan kendala yang dihadapi oleh sistem tersebut.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pembuatan
proyek Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik yang memanfaatkan google
maps API dan berbasis mobile web ini
sangat mempertimbangkan Sistem Manajemen Logistik dimana dalam pengimplikasiannya
melakukan pendekatan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasisan, pelaksanaan, dan pengendalian. Pada proyek ini logistik yang
dimaksud adalah barang yang didapat dari hasil bantuan/sumbangan berbagai pihak
yang akan diberikan kepada korban bencana alam. Logistik pada proyek ini
nantinya akan dibedakan menjadi dua yaitu sandang (seperti : pakaian, selimut,
dan kasur) dan pangan (seperti: sembako, air bersih, dan obat-obatan).
Dengan demikian proyek ini amat
sangat perlu dalam menerapkan ilmu manajemen agar bantuan logistik dapat
terorganisasi dengan baik, tersalurkan dengan tepat sasaran dan efisien.
Kegiatan manajemen dalam penanganan barang bantuan logistik meliputi :
1. Tahap
Perencanaan / Pendataan barang-barang logistik bantuan yang dibutuhkan.
2. Tahap
Penerimaan barang bantuan.
3. Proses
Penyimpanan barang logistik.
4. Tahap
Perencanaan distribusibarang kepada korban bencana.
5. Pengangkutan
ke posko bencana.
6. Penerimaan
di tujuan.
Dalam perancangan aplikasi yang
berbasis mobile web tersebut tentunya akan
Mengikuti teori – teori
tentang motode perencangan sistem informasi, yaitu Metode SDLC (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES) atau siklus hidup
pengembangan sistem informasi yang secara konseptual berisi :
1. Analisis
Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk
sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input,
struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Pembangunan
dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing
terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4. Implementasi
Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan
dan panduan seperlunya.
5. Operasi
dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan
atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi
Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.
Siklus
tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model
klasik dari pengembangan sistem informasi. Dengan mengikuti metode demikian
diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan yang ada dan
dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dimasa depan. Dengan
mengikuti metode ini suatu sistem dapat dikembangkan lagi sehingga aplikasi
tersebut akan menjadi lebih fleksibel.
1. Perancangan
Sistem
Metode
yang digunakan dalam perancangan sistem adalah metode dengan pendekatan
terstruktur dengan menggunakan Data Diagram Flow (DFD) dan alat bantu
perancangan databse menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
·
Data Diagram Flow (DFD)
Data Flow Diagram (DFD)
adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus
dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD sangat mirip dengan Flowchart.
DFD merupakan alat
bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.
·
Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD (Entity
Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga
komponen yang digunakan, yaitu :
1. Entitas
Entiti
merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi
panjang
2. Atribut
Setiap entitas pasti
mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendes-kripsikan
karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang
dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut
diwakili oleh simbol elips.
3. Hubungan
/ Relasi
Hubungan antara
sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
2. Pemograman
(Coding)
Sistem ini menggunakan bahasa pemograman
PHP yang digunakan untuk membuat tampilan web mobile menjadi lebih indah dan
mudah untuk dipahami para pengguna.
PHP adalah singkatan dari "PHP:
Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara
luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa
digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama
kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home
Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms
Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP:
Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". PHP versi
terbaru adalah versi ke-5. Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember
1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA,
Mitsubishi, dan RedHat. Dalam menjalankan PHP agar bisa ditampilkan kedalam
browser client diperlukan sebuah web server, digunakanlah Apache untuk
menerjemahkan bahasa PHP kedalam bahasa HTML
Fitur – fitur yang telah dibuat didalam web mobile dapat memudahkan bagi pengguna
dalam memperoleh informasi seputar lokasi posko benca alam, pendistribusian
bantuan, dan rute yang akan menuntun pengguna ke lokasi tujuan.
Dokumen penting yang bersangkutan dengan proyek kini
dapat di simpan di dalam database website yang tentunya akan memudahkan dalam
mencari dokumen tersebut sewaktu diperlukan oleh berbagai pihak yang terlibat
di dalam pendistribusian dan pengolahan barang logistik khususnya oleh admin
dan petugas penanggulangan bencana.
Maka jika terdapat permasalahan yang dikira
sulit akan akan dapat segera memperoleh ajalan keluarnya sehingga permasalahan
dapat segera diatasi. Hal ini juga dapat mempercepat pengambilan keputusan oleh
pihak Badan Penanggulangan Bencana Alam dalam menghadapi setiap permasalahan
yang datang secara silih berganti.
KESIMPULAN
1. Tersedianya
sebuah sistem web mobile untuk menangani permasalahan dalam pendistribusian
barang bantuan.
2. Tersedianya sebuah sistem informasi manajemen
bantuan logistik pasca bencana alam berbasis mobile web yang dapat memberikan
informasi kepada masyarakat dan instansi yang akan memberikan bantuan mengenai
jarak, rute jalan, penunjuk arah jalan dan daftar kebutuhan logistic.
3. Keterorganisasian
dalam pengelolaan logistic mencakup manajemen data logistic yang masuk, logistik
yang tersedia dan data penggunaan logistik.
DAFTAR PUSTAKA
Faya mahdia, Fiftin Noviyanto, 2013, Pemanfaatan
Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik,Vol
1 Nomor 1, Yogyakarta : Universitas Ahmad
Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar